anak-anak perempuan mahir memainkan:
- pasar-pasaran (simulasi jual beli yang mengandalkan keuletan dalam tawar menawar),
- masak-masakan (masak-memasak),
- lowok (permainan karet gelang),
- lompat tali,
- kuncir rambut, dan lain-lain.
- panggal (gasing) plus tali pemutarnya,
- layang-layang berbagai model, dan
- mercon alias petasan.
- nyeser (mencari ikan dengan seser, sebangsa jaring kecil),
- mancing ikan dan belut,
- tawu (mengeringkan kubangan air, terkadang selokan atau sungai yang airnya menyusut, untuk menangkap ikannya),
- membuat mobil-mobilan (terbuat dari bambu),
- mencuri (timun, kacang panjang muda, bengkoang, pepaya, mangga dan terkadang umbi-umbian jika lapar di malam hari),
- berburu belalang, jengkerik, burung, dan lain-lain.
ada juga permainan lintas gender seperti : baron (kejar-kejaran berkelompok) dan gobak sodor. keduanya biasanya dilakukan di malam purnama ditunggui orang-orang tua. dengan mengandalkan cahaya bulan tanpa listrik, suasana menjadi lebih ceria. cublak-cublak suweng, lowok, dakon dan lompat tali juga terkadang sering dimainkan bersama.
sekarang? entahlah. sepertinya sebagian besar permainan itu sudah hilang. digantikan televisi dan mainan buatan china. katanya, kemudahan adalah hal yang selalu dikedepankan orang sekarang. kalo beli saja murah, ngapain bikin? kalo liat tipi saja lebih enak, ngapain main sendiri?
mungkin masih ada yang tersisa, cuma saya tidak tahu.
bGus...!
BalasHapusmaSih seTia deNGan PermNAn jaWa....!
jDi teRiNGat mSa keCil Q....
anGon sMbil nYolonG tiMun...!
heHehe....