Selamat datang di blog saya..... moga bisa menambah motifasi bagi kita untuk lebih mencintai Sang Kholik...dan mengaplikasikan dalam tiap tarikan nafas, saya hanyalah manusia biasa, tulisan disini merupakan hasil dari berbagai sumber, apabila bermanfaat silahkan di copy paste tanpa harus di sertai sumbernya. dengan maksud saling berbagi moga dapat bermanfaat dan mendapat Ridhonya.

Jumat, 19 Maret 2010

Kembali ke desa sumberjo Bleboh Jiken Blora


Bleboh adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Jiken kabupaten Blora. desa ini merupakan perbatasan dengan Jawa Timur yaitu kecamatan Kedewan kabupaten Bojonegoro. Desa yang sebagian besar berupa perbukitan kapur menjadikan desa ini tandus dan subur untuk pertumbuhan pohon Jati. bleboh termasuk desa yang terisolasi, bayangkan saja, ketika kita akan memasuki desa ini yang berjarak 12 Km, di sini tidak ada kendaraan umum apalgi bus, di tambah dengan rusak beratnya jalan yang menghubungkan desa ini dengan pusat kecamatan Jiken. salah satu transportasi yang ada adalah ojek. Meskipun mahal untuk ukuran ekonomi penduduk sekitar yaitu 15.000 rupiah sampai dengan 25.000 rupiah. Bedakan aja dengan ketika kita menyewa ojek di Jakarta yang jaraknya lebih jauh kita hanya dikenakan sekitar 10.000. Sehingga transportasi yang di tempuh adalah dengan naik motor bagi yang punya motor.

Ketika kita dari Cepu menuju Blora atau sebaliknya kita akan berhenti di POS cabak. Pos di maksud disini adalah pos pemeriksaan hasil hutan, umumnya berupa pemeriksaan mobil yang mengangkut kayu jati untuk di distribusikan ke beberapa daerah seperti Jepara, kudus , Rembang dan bahkan sampai ke Jakarta dan Sumatera. Ketika kita berhenti di POS ini, beberapa tukang ojek siap- siap untuk mengantar anda ke tempat tujuan. Ketika itu tidak ada kendaraan lain selain ojek maka akupun bersedia menggunakan jasanya.Dengan tanpa helm, yang memang tidak disediakan olehnya, saya naiki motor yang agakj butut, sepanjang perjalanan melewati hutan jati yang ketika musim kemarau berupa seperti kayu – kayu mati dan daun karing berserakan di bawahnya yang suatu saat menimbulkan kebakaran hutan, dan bila musim hujan akan terlihat kehijauan dan kerindangan hutan jati asset Negara yang tak ternilai harganya ini.

Desa pertama yang akan kita lewati adalah desa Pengkok, desa ini masuk dalam kelurahan Nglebur Kecamatan Jiken Kabupaten Blora, Sekilas kita akan menyaksikan bebeapa rumah npenduduk yang terbuat dari kayu Jati, termasuk dindingnya. sebagian besar penduduknya yang bermata pencaharian sebagai tani menjadikan desa ini termasuk kurang dalam perkembangannya. Maka tidak heran sebagian besar pemuda pemudinya merantau ke kota seperti Surabaya, Jakarta, Semarang dan ada yang keluar negeri yang in tinya sama mencari pekerjaan yang memang di daerahnya susah mendapatkan pekerjaan, kalau mau ya paling – paling sebagai pencari kayu jati ataupun bonggol jati yang akan di buat sebagai hiasan, apabila di jual ke luar daerah atau ke luar negeri akan menjadi sebuiah permata yang karena harganya cukup tinngi, namun upah dari masyarakat ini cukup untuk makan sehari saja.

Setelah melewati desa Pengkok, kita akan melewati Desa Nglebur yang merupakan kota kelurahan, meskipun kota kelurahan namun keadaannya sama saja. dengan adanya sekolah SD menjadikan desa ini agak hidup.Dilihat dari keadaan rumah penduduk bisa di pastikan keadaan ekonomi penduduknya agak lumayan. Sebagian ada yang sebagai PNS yaitu pegawai kehutanan dan pedagang. Namun sebagian besar pemudanya merantau ke luar daerah.
Setelah melewati Desa Nglebur dan disepanjang jalan kita akan melewati ladang ladang penduduk yang bila musim kemarau akan terlihat gersangnya lahan, apabila musim penghujan terlihat tanaman jagung. Setelah itu kita sampai desa Katesan yang termasuk dalam kelurahan Nglebur.
Desa Katesan adalah desa terakhir yang kita lewati sebelum sampai ke desa Bleboh. Kita akan melewati hutan jati sepanjang kurang lebih 5 kilo meter yang cukup sejuk. Hutan jati ini sudah berumur 10 tahun lebih sehingga menjulang tinggi meny6akarkan akarnya kebumi. Di8sini juga ada lahan jati yang di sebut kebun bibit, sebagian besar pohon jati ini berusia 30 tahun lebih, sehingga batangnya apabila dirangkul dua orang tidak akan nyampai.
Akhirnya kita sampai di Desa Bleboh dengan disambut sebuah sekolah SMP N 2 Jiken. Satu – satunya SMP yang ada di Bleboh, ucapan selamat datang desa Bleboh tertera di gapura desa. Di pusat desa ini agak lumayan ramai dengan beberapa toko, pasar , puskesmas, kantor kelurahan, SD N 1 Bleboh dan SD N 3 Bleboh. Terlebih ketika hari pasaran yaitu Wage dan Legi akan terlihat ramainya. Pedagang yang sebagian besar dari Jiken dan sekitarnya.
Tujuan saya adalah ke desa Sumberjo, maka tukang ojek saya minta belok ke kanan, jalan diantara SD N 1 dan SD N 3. Disepanjang jalan menuju kedesa ini adalah berupa persawahan penduduk kalau musim penghujan. tapi kalau musim kemarau menjadi ladang berupa tanaman jagung dan palawija.
Desa Sumberjo termasuk berada di kelurahan Bleboh dengan geografis berada di dataran tinggi. Kalau musim kemarau jangan harap bisa mandi sepuasnya, air di desa ini termasuk barang langka ketika musim kemarau, penduduk harus antre ber jam – jam mendapatkan giliran ngisi tempat airnya dengan menunggu mata air keluar sedikit demi sedikit. maka tidak heran apabila ketika malam hari sekitar jam 1 dini hari udah terlihat beberapa penduduk mengambil air.
Sekitar 1 kilometer sampailah aku pada sebuah gubug, ya, agak berlebihan bila bangunan ini di sebut rumah. Bangunan yang cukup tua dengan atap genteng dari tanah yang berwarna hitam karena telah lama tergerus matahari dan hujan dan mungkin terlalu lama untuk melindungi dibawahnya. Dengan dinding yang terbuat dari kayu jati yang agak lama dan cat putih terbuat dari batu kapur. Gubug inilah tempat aku menghirup udara pertama kalinya di dunia. Dan tempat inilah yang membesarkanku hingga saat ini. Orang yang sangat berjasa dalam hidupku, Nenek, Ibu, bibi, menyambutku dengan pelukan erat. Kami menumpahkan segala kerinduan yang lama setelah aku merantau ke pulau Sumatera. Air mata mereka menetes melihat kedatanganku. ”Selamat datang wahai anakku” itulah kata- kata beliau.

14 komentar:

  1. jadi teringat kampung halamanku...

    BalasHapus
  2. mas BEnEraAn wOng SumEBrJo yOOo....

    BalasHapus
  3. dodik....masa sih ama kakak sendiri lupa...piye sekolahe....harus rajin ya....n jangan lupa kunjungi blog aku terus yooo........

    BalasHapus
  4. oOhh.... KaK Ut ya...
    kaLAu maSalH sekOlah Ok..
    selalU jUaRa...
    Tentu AdikNya siapa...?
    wahhh..bOgNyA bGus....!

    BalasHapus
  5. Terima kasih.........eh mana katanya mau nerbitkan foto keluarga....kakak tunggu ya....

    BalasHapus
  6. Semoga Allah selalu memberikan hidayah pada kita, kita diberikan khusnul khotimah, dan selalu di permudah dalam segala urusan, baik urusan dunia dan akhirat, serta mengampuni semua dosa orang tua kita...
    belajar yang rajin ya dik...
    good luck...

    BalasHapus
  7. uDah Terbit Kok tinGgal di LIhat....!
    taPI foTonYa mAmi Kak UT dak Q tAmpilKan
    kLau mAu lihAt di Facebook Q ja.

    BalasHapus
  8. oh ya dik...saya belum menemukan FB kamu...tolong kasih alamat ya....

    BalasHapus
  9. dodikkurniawanbleboh@gmail.com
    ni KaK almT Fb ku

    BalasHapus
  10. kAk Ut Blog NYa tamBah KereN,,,,,,

    BalasHapus
  11. salam untuk wong bleboh....aku cahnanas(cahnanas.blogspot.com)....tulisan terakir kerja di sumatera tepatnya dimana....maju terus Sumberjo....

    BalasHapus